Sabtu, 18 Oktober 2014

Kembang Insulin


Konon tanaman daun insulin memiliki nama ilmiah Tithonia diversifolia. Tanaman ini berasal dari meksiko. Nama lokal untuk tanaman banyak orang menyebut Rondo Semoyo, Kembang Bulan, Kayu Paik, Kipait, Paitan dan Harsaga. Orang menyebut Daun Paitan karena tangan akan terasa pahit jika memegang daunya. Tanaman ini jarang sekali dibudidayakan dengan sengaja melainkan hanya digunakan sebagai tanaman pagar. Tanaman ini juga banyak tumbuh liar di pinggir sungai atau pekarangan. Tanaman yang dikenal sebagai Mexican Sunflowe ini memiliki ciri berdaun menjari, batang berkayu dengan tinggi 1 meter dan memiliki bunga berwarna kuning menyerupai bunga matahari.
Tanaman daun insulin ini memang masih kurang dikenal oleh masyarakat. Diluar negri tanaman ini populer dengan sebutan Mexican Sunflower dan biasa digunakan sebagai antidiabetes dan anti virus oleh masyarakat Taiwan. Di negara Kenya tanaman ini digunakan untuk mengatasi gangguan pencernaan. Sementara di Nigeria, tanaman daun insulin ini biasa digunakan oleh masyarakat untuk obat Malaria, Liver, dan Radang Tenggorokan.

Cara membuat jamu daun insulin sangatlah mudah, yaitu:

1. Ambil 7 lembar daun insulin (bisa daun segar ataupun daun yang sudah kering)
2. Rebus dalam 3 gelas air 
3. Biarkan rebusan sampai tersisa 2 gelas
4. Diminum setiap pagi dan sore saat hangat atau dingin. Ampas sisa rebusan dapat direbus kembali hingga warna bening.

Untuk penyembuhan jamu daun insulin dapat konsumsi 3x sehari (setiap minum 1 gelas). Jika gula darah sudah turun frekuensi konsumsi jamu bisa dikurangi menjadi 2x sehari dan 1x sehari. Rutin memeriksakan kadar gula darah sangat penting dilakukan untuk mengontrol gula darah. Pengobatan diabetes mellitus dengan jamu daun insulin juga harus dibarengi dengan diet gula.

Pada bulan Juli 2014, salah satu anggota keluarga saya (43 tahun) didiagnonis menderita Diabetes Melitus Tipe 2 dan dirawat di Rumah Sakit Ortopedi Prof. Dr. Soeharso Surakarta, Jawa Tengah. Mengapa Diabetes di rawat di Rumah Sakit Tulang ? Jawabnya sederhana, karena pada awalnya berdasarkan hasil MRI dari Rumah Sakit ternama di Jambi (Sebut saja RS. Siloam Hospital) pasien ini dinyatakan HNP Servical yang biasa disebut orang penyakit "Saraf Terjepit". Bermula dari wawancara dengan dokter Specialis Dalam, dan setelah dilakukan Tes darah Lengkap (GDS=Gula darah Sewaktu) diketahui bahwa Gula darah naik hingga mencapai angka 403. Angka ini tentunya sangat tinggi. 

Beberapa waktu setelah Operasi HNP Servical, datang seseorang (teman pasien) bukan sekedar memberi informasi tapi juga membawakan seonggok daun kembang bulan sebagai pengobatan herbal diabetes. Alhasil gula darah turun menjadi 101. Waktu itu Jamu daun insulin dikonsumsi rutin 2x dalam sehari. Pada hari kedua dan seterusnya mulai dirasakan perubahan kondisi fisik yang terasa lebih segar dan lebih baik. tentu saja hal ini diketahui setelah dilakukan pengecekan kadar gula darah. Sesampainya di kediaman kami pengobatan berlanjut dilakukan secara rutin. Pengontrolan gula darah tetap dilakukan dengan diet gula dan cek rutin kadar gula darah sebulan sekali. Konsumsi jamu daun insulin menjadi 1x sehari untuk pencegahan kenaikan kadar gula darah. Selama pengobatan herbal dengan jamu daun insulin, pengobatan dengan obat dokter berangsur-angsur dihentikan.

Pengalaman ini merupakan salah satu dari banyak bukti penyembuhan diabetes dengan daun insulin. Hal ini merupakan bukti bahwa penggunaan obat herbal tidak hanya bisa dijadikan obat alternatif, melainkan dapat dijadikan obat pilihan yang menjanjikan. Kasus yang dialami keluarga saya ini merupakan satu dari sekian banyak bukti keampuhan obat herbal. 
Sebagai warga Indonesia yang menghargai budaya, maka kita wajib melestarikan jamu sebagai warisan bangsa. Masyarakat tidak perlu takut untuk mengkonsumsi obat herbal karena lebih minim efek.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar