Mecobalamin
merupakan bentuk vitamin B12 dengan gugus metil aktif yang berperan
dalam reaksi transmetilasi dan merupakan bentuk paling aktif
dibandingkan dengan homolog vitamin B12 lainnya dalam tubuh, dalam hal
kaitannya dengan metabolisme asam nukleat, protein dan lemak.
Mecobalamin/methylcobalamin
meningkatkan metabolisme asam nukleat, protein dan lemak. Mecobalamin
bekerja sebagai koenzim dalam sintesa metionin. Mecobalamin terlibat
dalam sintesis timidin pada deoksiuridin dan mempercepat sintesis DNA
dan RNA. Pada penelitian lain ditemukan mecobalamin mempercepat sintesis
lesitin, suatu komponen utama dari selubung mielin.
Mecobalamin diperlukan untuk kerja
normal sel saraf. Bersama asam folat dan vitamin B6, mecobalamin bekerja
menurunkan kadar homosistein dalam darah. Homosistein adalah suatu
senyawa dalam darah yang diperkirakan berperan dalam penyakit jantung.
Indikasi dan kontra indikasi
Methycobal merupakan obat produksi PT. Interbat yang berisi Mecobalamin atau Methycobalamin yang tergolong obat neurotropik. Obat ini adalah bentuk aktif Vitamin B12 yang dapat mencapai otak, berperan dalam perbaikan kerusakan sel saraf dan meningkatkan pembentuk sel saraf baru. Methycobal diindikasikan untuk penderita kekurangan vitamin B12, neuropati perifer (gangguan saraf tepi dengan gejala kesemutan atau keram), dan anemia pernisiosa (penurunan kadar sel darah merah akibat gangguan penyerapan vitamin B12). Pada penderita anemia, obat ini bisa meningkatkan pembentukan sel darah merah dengan membantu pematangan dan proses pembelahan sel darah merah. Obat ini aman dikonsumsi oleh ibu hamil dan menyusui. Methycobal dikontraindikasikan pada penderita alergi komponen obat Methycobal. Penggunaan pada penderita penyakit jantung, paru – paru, dan darah tinggi harus berhati – hati.
Efek Samping
Efek samping dari konsumsi obat ini di antaranya: ruam kulit, mual, muntah, penurunan nafsu makan, dan diare. Beberapa jenis obat dapat menurunkan penyerapan Methycobal jika diminum bersamaan, yaitu obat anti – diabetes (metformin), anti – kejang, anti – histamin (ranitidin, simetidin), antibiotik golongan aminoglikosida, kolkiksin, dan alkohol. Selain itu, tidak disarankan mengkonsumsi obat ini bersamaan dengan antibiotik kloramfenikol.
Dosis
Methycobal terdapat dalam bentuk tablet 500 mg dan obat suntik. Obat
tablet digunakan untuk neuropati perifer, sedangkan obat suntik dapat
digunakan untuk neuropati perifer dan anemia pernisiosa. Obat suntik
dapat diberikan melalui otot (intramuskular) atau ke pembuluh darah (intravena).
Dosis obat tablet bagi dewasa adalah 3 x 1 tablet; dosis dapat
bervariasi tergantung gejala penderita. Dosis obat suntik untuk
neuropati perifer adalah 500 mcg per hari, diberikan 3 kali seminggu.
Untuk anemia pernisiosa, obat suntik diberikan 500 mcg per hari sebanyak
3 kali seminggu dan setelah 2 bulan dosis diturunkan menjadi suntikan
tunggal 500 mcg setiap 1 – 3 bulan. Methycobal tidak berbahaya dan dapat
ditoleransi oleh tubuh dengan baik sehingga tidak diperlukan pengobatan
khusus jika terjadi overdosis.